Baja ringan taso terbaik banyak digunakan terutama sebagai rangka atap karena memiliki sejumlah keunggulan. Antara lain yaitu karena anti rayap, tidak mudah keropos dan anti karat, juga bobotnya yang ringan sehingga mudah pemasangannya, bisa cepat dan hemat tenaga juga hemat biaya karena harganya juga relatif terjangkau, selain itu juga kuat dan awet, tahan lama. Rangka baja sebenarnya bisa terbuat dari berbagai jenis bahan sebagai berikut.

Galvanis

Galvanis adalah salah satu jenis baja ringan taso terbaik yang sebenarnya sudah tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Terutama yang sering berkecimpung di dunia konstruksi. Harganya cukup terjangkau. Baja ringan jenis ini telah melewati proses galvanisasi atau pelapisan dengan seng. Jenis baja ringan Galvanis ini mengalami proses finishing dan coating 98 persen lalu 2 persen aluminium. Fungsi atau zinc tersebut sebagai pelindung dari korosi. Meski seiring waktu dalam pemakaiannya maka bisa mengalami penipisan dan lalu terjadi korosi juga setelah beberapa lama digunakan.

Gavalum

Jenis baja ringan taso terbaik ini juga cukup populer di Indonesia. Galvalum adalah baja ringan dengan komposisi 55 persen aluminium, lalu unsur zinc nya bisa mencapai hingga 43,5 persen, dan sisanya adalah pelapis lain seperti silicon. Salah satu keunggulan dari galvalum ini adalah pada kekuatan dan ketahanan nya dalam menghadapi korosi yang lebih baik. Sehingga tak heran jika harga galvalum di pasaran pun cukup mahal.

Zincalume

Berikutnya masih ada satu lagi jenis baja ringan, yaitu baja ringan zincalume. Baja ringan Zincalume adalah salah satu jenis baja lapis yang terbuat dari bahan logam campuran. Komposisinya adalah 45 persen seng serta 55 persen aluminium. Proses pembuatan jenis baja ringan Zincalume ini adalah dengan memanfaatkan teknologi tinggi serta terdiri dari susunan komposisi yang akurat sehingga lalu bisa memiliki kualitas yang super. Baja ringan Zincalume ini tak hanya tahan terhadap suhu yang tinggi dan juga tahan korosi, keunggulan lain dari zincalume adalah pada harganya yang cukup terjangkau. 

Cara Menghitung Kebutuhan Baja Ringan untuk Atap

Setelah tahu jenis atap ringan yang akan digunakan lalu hitung kebutuhannya, dengan menghitung volume rangka atap baja ringan sesuai dengan ukuran rumahnya. Rumusnya adalah (Panjang Bangunan + Overstek Genteng) x (Lebar Bangunan + Overstek Genteng) / Derajat Kemiringan Atap Genteng dalam cos derajat. Contoh, kebutuhan baja ringan bagi hunian dengan ukuran 8 m x 12 m dengan overstek atap dalam ukuran panjang 1 meter dan tingkat kemiringan atap sekitar 35 derajat, maka bisa diketahui bahwa panjang bangunannya adalah 12 m + 1 m + 1 m yaitu 14 m. Sedangkan lebar bangunannya adalah 8 m + 1 m + 1 m yaitu 10 m. Ukuran derajat kemiringan nya adalah cos 35 yaitu 0,819 m. Dengan demikian maka volume atap baja ringannya adalah 14 x 10 / 0.819 yaitu 171 m2.

Demikianlah aneka jenis baja ringan dan cara menghitung kebutuhannya.


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published.